Kamis, 12 Juli 2012

Hebat, gan ! Pelajar Indonesia Ciptakan Alat Pengurai Asap Rokok

Hebat, gan ! Pelajar Indonesia Ciptakan Alat Pengurai Asap Rokok




108CSR.com - Dua siswa SMAN 3 Semarang menorehkan prestasi di ajang International Exhibition for Young Inventors (IEYI) 2012 di Bangkok yang diadakan tanggal 28 Juni - 1 Juli 2012 lalu. Mereka adalah Hermawan Maulana dan Zihrama Afdi yang membawa pulang medali emas ke Indonesia.

Inovasi dua pemuda tersebut diberi nama T-Box Application to Reduce the Danger Impact of CO dan CO2 in Smoking Room. Fungsi dari penemuan tersebut adalah untuk memfilter karbondioksida atau CO2 yang dihasilkan oleh asap rokok di smoking room untuk diambil oksigennya. Nantinya oksigen tersebut akan dialirkan kembali ke dalam smoking room.

Hal ini sebenarnya berawal dari kegelisahan melihat kian banyaknya perokok di sekitar masyarakat, dua orang siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Semarang tergerak untuk memutar otak mengatasi problem tersebut.

Mereka "melirik" berbagai fasilitas yang disediakan sebagai ruangan merokok (smoking room) untuk dimanfaatkan secara maksimal. Pasalnya, sampai saat ini masih kerap dijumpai orang yang asyik merokok di tempat-tempat umum, meski di kawasan itu jelas terpampang peringatan "No Smoking" dan menyediakan fasilitas "smoking room" tersendiri.

Akhirnya, Afdi yang tinggal di Jalan Bedagan 514 Semarang itu mengajak Hermawan yang sama-sama berotak cemerlang mencoba membuat alat yang bisa mengisap asap rokok. Tujuannya, membuat orang "betah" merokok di "smoking room".

Dengan membuat alat itu, mereka sebenarnya tidak bermaksud menambah jumlah perokok, tetapi setidaknya bisa meminimalisasi dampak merugikan yang dihasilkan rokok, yakni berbagai racun yang terkandung dalam asap rokok.

"Kami memang tidak bisa mengurangi jumlah perokok. Namun, kami mencoba bagaimana cara agar fasilitas 'smoking room' dimanfaatkan sehingga tidak banyak lagi ditemui orang-orang yang merokok di sembarang tempat," katanya.

Terhitung sejak Juni 2011, kedua remaja yang bersahabat sejak kelas X SMA itu memulai proyek menciptakan alat pengisap asap rokok dan dalam perkembangannya mereka kembali memutar otak untuk memaksimalkan fungsi alat itu.

Mereka membuat alat yang tidak hanya mampu mengisap asap rokok, melainkan sekaligus mampu menyaring karbondioksida (CO2) yang terkandung dalam asap rokok hingga didapatkan oksigen (O2). Oksigen dialirkan kembali ke dalam "smoking room".

Dalam mekanismenya di "smoking room", alat yang selesai digarap pada Juli 2012 itu berfungsi mengisap asap rokok, kemudian menyaringnya hingga tersisa oksigen yang akan dialirkan kembali ke dalam "smoking room".

Zihramma Afdi, remaja kelahiran Grobogan, Jawa Tengah, 17 Februari 1995 itu mengungkapkan, pembuatan alat tersebut sangat mudah, sederhana, dan murah.

Ia dan Hermawan Maulana hanya berbekal Rp200 ribu untuk menciptakan inovasi sains tersebut.

Bahkan berbekal alat yang dinamai "T-Box Application to Reduce The Danger Impact of CO dan CO2 in Smoking Room" itu, mereka memberanikan diri maju ke ajang Internasional Exhibition for Young Inventors (IEIY) di Bangkok, Thailand.

Pada ajang yang berlangsung 28 Juni-1 Juli 2012 itu, alat ciptaan mereka ternyata merebut medali emas, mengalahkan inovasi-inovasi pelajar dari berbagai negara, seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, China, dan Jepang.

Afdi, putra pasangan Abdul Hafid dan Ninik Budi itu mengaku awalnya sempat tidak percaya diri tatkala alat mereka diadu dengan hasil penemuan siswa-siswa dari negara lain. Apalagi, stan mereka bersebelahan dengan peserta dari Jepang.

Rekan satu timnya, Hermawan menambahkan bahwa alat ciptaan mereka itu hanya memerlukan komponen sederhana, seperti travo dua ampere, kipas adsorber, lempeng PCB, paku baja, dan "power supply" yang hanya menelan Rp200 ribu.

Cara kerja alat tersebut, asap rokok akan diisap ke dalam kotak (t-box) pertama oleh kipas adsorber yang didalamnya berisi sejumlah komponen yang dirancang sanggup menghasilkan loncatan listrik bertegangan 2.000 volt.

"Listrik bertegangan itu disebut plasma yang akan menghasilkan ozon. Ketika CO2 masuk, ozon akan bereaksi dengan CO2 dan mengikat molekul oksigen yang membentuk senyawa baru, yakni ozon dan oksigen," katanya.

Setelah delapan detik, kata Hermawan, ozon akan berubah menjadi oksigen, sedangkan karbon (C) mengalami proses elektroferesis.

"Output" dari "t-box" pertama berupa oksigen dan sisa CO2 yang belum terurai.

Selanjutnya, putra pasangan Suwaji dan Setijawati, warga Jalan Kenconowungu II/10 Semarang itu mengungkapkan molekul hasil proses "t-box" pertama itu masuk ke ruang filter, kemudian diisap lagi oleh "t-box" kedua.

"Melalui proses yang sama di 't-box' kedua, menghasilkan oksigen dalam persentase besar yang dialirkan kembali ke 'smoking room'. Ini membuat `smoking room` tersuplai oksigen," kata remaja kelahiran Pekanbaru, 24 Mei 1996 itu.

Eksperimen mereka terhadap alat itu belum selesai. Kedua remaja jenius itu mengaku akan menyempurnakan alat tersebut untuk mengurangi kadar nikotin dan tar sehingga oksigen yang dihasilkan lebih bersih. (ard/int)
semoga generasi muda kita terus menemukan penemuan2 yang berguna

sumber : http://www.kaskus.co.id/showthread.php?t=15441447

Tidak ada komentar:

Posting Komentar